Pengikisan oleh air laut di pantai Solora Desa Legelapu Kecamatan Aimere yang merupakan destinasi wisata semakin mencemaskan warga sepanjang pantai Teluk Aimere. Pengikisan oleh hempasan gelombang semakin dekat dengan pemukiman warga dan merusak tanaman Waru dan Lontar yang menjadi penahan abrasi dan mengancam lokasi wisata pantai.
Semenjak 2 tahun terakhir abrasi sudah mengikis kurang lebih 10 meter menuju pemukiman warga maupun fasilitas wisata sehingga mengancam dan menimbulkan kecemasan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai teluk Aimere. Masyarakat hanya bisa pasrah dengan situasi yang sedang dialami dan berharap agar pemerintah bisa membantu untuk mencegah abrasi yang semakin masif terjadi dengan membangun pemecah gelombang sepanjang garis pantai Teluk Aimere.
Kepala desa Legelapu Hasper Ga menjelaskan bahwa sudah berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan abrasi di lokasi wisata maupun sepanjang pantai tempat pemukiman masyarakat tetapi selalu rusak diterjang hempasan gelombang apalagi di musim barat dengan gelombang yang kuat disertai angin kencang.
“Kami berharap agar pemerintah segera membangun pemecah gelombang demi keselamatan pemukiman warga dan destinasi wisata ini,”kata kades Hasper.
Masyarakat desa sangat berharap agar di tahun 2025 sudah dapat dibangun pemecah gelombang sehingga keberadaan destinasi wisata dan pemukiman warga nelayan dapat terlindungi dengan baik dan bisa menahan laju pengikisan oleh air laut dan masyarakat tidak lagi dilanda kecemasan karena abrasi.